Beberapa Kecamatan di Lamandau Dilanda Banjir

id lamandau, banjir di beberapa kecamatan di lamandau

Beberapa Kecamatan di Lamandau Dilanda Banjir

Ilustrasi, Banjir masih menggenangi Jalan Ronggolawe Muara Teweh pada Rabu pagi. Namun siang hari banjir sudah menyurut. (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

Nanga Bulik (Antara Kalteng) - Aktivitas masyarakat di beberapa kecamatan di Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (7/1), nyaris lumpuh total menyusul banjir yang semakin meluas di daerah itu. Warga juga tidak bisa melakukan kegiatan akibat rumah dan jalan yang terendam banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau, Siwer S Andai mengatakan banjir itu semakin meluas akibat meluapnya debit air di beberapa sungai besar, seperti Sungai Bulik, Sungai Lamandau, Sungai Belantikan tersebut meluap menyusul hujan deras yang turun di daerah itu.

"Sejak Sabtu pekan lalu, curah hujan di Lamandau memang cukup tinggi. Debit air di beberapa sungai besar, seperti Sungai Bulik, Sungai Lamandau, Sungai Belantikan mengalami kenaikan hingga merendam pemukiman warga," jelas Siwer S Andai.

Sebelumnya, banjir hanya terdapat di beberapa titik di sejumlah kecamatan, yakni Desa Sungai Tuat, Kecamatan Lamandau, Desa Nanga Palikodan, Kecamatan Bulik Timur, Desa Sungai Mentawa, Kecamatan Bulik dan Desa Bayat Kecamatan Belantikan Raya. Namun, sejak dua hari terakhir bertambah lima desa,  Mulai dari Desa Kujan, Batu Kotam, Bunut, kelurahan Nanga Bulik (RT 1 serta RT 8 A, B dan C) dan Desa Guci, Kecamatan Bulik yang sebagian rumah warganya terendam banjir.

Berdasarkan laporan yang diterima sudah ada sembilan desa dari berbagai kecamatan yang sebagian pemukiman warganya yang terendam banjir. Sedangkan di lima desa lainnya masih dilakukan pendataan.

Siwer S Andai juga menghimbau kepada seluruh warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan hati-hati menghadapi cuaca saat ini.

"Kami mengimbau warga jika hujan deras meningkatkan kewaspadaan guna menghindari resiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Sementara itu, terkait stok bantuan bencana di BPBD saat ini mulai menipis. Adapun jumlah bantuan yang tersisa saat ini berjumlah 40 paket bantuan.

“Kita sangat memerlukan bantuan dari BNPB melalui provinsi (Kalteng). Meskipun dari pemkab (Lamandau) juga ada bantuan, tapi diprediksi tidak mencukupi kebutuhan yang ada. Terlebih pendataan korban masih terus berlanjut dan faktanya jumlahnya terus bertambah,” tandasnya.