Kabut Asap, Penumpang Angkutan Darat di Kobar Meningkat

id angkutan darat di kobar, bis AKAP

Kabut Asap, Penumpang Angkutan Darat di Kobar Meningkat

Petugas bus sedang mengecek manifest penumpang yang akan diberangkatkan dari Pangkalan Bun ke Palangka Raya. (Foto Alfa)

Pangkalan Bun (Antara Kalteng) -Bencana kabut asap yang melanda Provinsi Kalimantan Tengah akibat kebakaran hutan dan lahan, membawa berkah tersendiri bagi perusahaan transportasi angkutan darat seperti agen trevel dan bus angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Kotawaringin Barat.

Sebaliknya sejumlah maskapai penerbangan mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah per hari akibat pembatalan atau delay yang sering terjadi menyusul jarak pandang yang tidak memungkinkan bagi kelaikan terbang di tengah kabut asap. Dampak kegiatan penerbangan yang tidak menentu membuat calon penumpang beralih menggunakan armada angkutan darat seperti travel dan bus.

Manajer Operasianal PO Logos Pangkalan Bun, Mimin mengaku kalau lonjakan penumpang bus dalam seminggu terakhir memang mengalami peningkatan sekitar 30 persen, dan masih bisa diatasi dengan armadah bus yang ada. Apalagi peningkatan jumlah ini ditanggung dengan sebaran angkutan darat lain seperti agen travel mini bus dan carteran.

"Keberangkatan yang paling banyak selama ini adalah dari Pangkalan Bun menuju Kota Palangka Raya, sejauh ini belum ada perubahan jadwal walaupun terkadang kami harus memberangkatkan hingga 5 bus dalam satu hari, dari sebelumnya hanya dua unit bus saja per harinya," jelas Mimin.

Meski begitu, lanjut Mimin, dirinya juga kesal, kalau bencana kabut asap juga menjadi kendala dan menggangu perjalanan, terutama bagi sopir meraka yang berangkat subuh maupun malam hari, karena terhalang kabut asap dan bau yang menyengat.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kotawaringin Barat, Ir. Petrus Rinda saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, mengimbau dengan adanya lonjakan penumpang pada moda transpotasi angkutan darat ini, berharap agar masyarakat jeli dalam memilih angkutan umum dengan tidak menaiki travel gelap (angkutan tak berijin).

"Pilihlah angkutan darat yang legal, sehingga bisa Untuk memastikan keamanan penumpang itu sendiri serta mendapatkan hak ganti rugi ketika terjadi kecelakaan dalam perjalanan," katanya.