Barito Utara Uji Adaptasi Padi Vietnam

id padi vietnam, padi, musim tanam, dinas pertamiam perikanan dan peternakan

Barito Utara Uji Adaptasi Padi Vietnam

Ilustrasi - Musim tanam padi. (Istimewa)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah pada musim tanam April-September 2015 memprogramkan uji adaptasi tanaman padi asal negara Vietnam.

"Uji adaptasi tanaman padi Vietnam itu diharapkan mampu meningkatkan tanaman padi di daerah ini," kata Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Barito Utara, Setia Budi di Muara Teweh, Selasa.

Menurut Budi, lahan uji coba demplot padi itu seluas 70 hektare di lahan pertanian padi sawah Kelurahan Montallat II Kecamatan Montallat.

Tanaman padi tersebut mempunyai keunggulan diantaranya bisa panen tiga kali dalam setahun, dimana selama tanaman padi di daerah ini hanya dua kali yakni pada MT April - September dan Oktober - Maret.

"Rencananya pertengahan Mei 2015 sudah dilakukan penanaman dan berasnya cocok dengan masyarakat karena beras Vietnam ini yang sering di impor negara kita," katanya didampingi Ketua Kontak Tani Nasional Andalan (KTNA) Barito Utara, Ansari Polo.

Budi menjelaskan, luas tanaman padi musim tanam April-September 2015 di Barito Utara ditargetkan mencapai 1.015 hektare atau bertambah 700 hektare dibanding sebelumnya.

Lahan persawahan irigasi teknis yang menjadi lokasi tanaman padi adalah di wilayah Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Selatan, Gunung Timang, Teweh Timur dan Montallat dengan sasaran musim tanam II tahun 2015 seluas 1.015 hektare.

Lahan persawahan irigasi teknis di Kecamatan Teweh Selatan di antaranya di wilayah Desa Trinsing, Trahean dan Transbandep, kemudian Desa Rarawa, Baliti dan Walur di Kecamatan Gunung Timang dan Kelurahan Montallat II dan Pepas Kecamatan Montallat serta Desa Jamut Kecamatan Teweh Timur.

"Saat ini sebagian petani padi sawah di sejumlah kecamatan mulai mengolah lahan untuk persiapan menanam padi pada pertengah Mei nanti," katanya.

Dia mengatakan, bibit padi unggul itu cocok dikembangkan saat menghadapi musim tanam April-September 2015 karena lahan yang dibuka sedikit namun hasilnya cukup banyak diantaranya Inpari 9 dan Inpari 10.

Bibit padi unggul itu, kata dia, berasal dari dana stimulan APBD Provinsi Kalimantan Tengah dan APBN dimana masing-masing petani mendapat benih 25 kilogram per hektare.

"Luas sasaran tanaman padi pada musim tanam April-September ini memang berkurang dibanding Oktober-Maret karena biasanya memasuki musim kemarau, sehingga petani hanya membuka lahan persawahan pada daerah tertentu," kata dia.