Bidan Seruyan Kalah Populer Dengan Dukun Kampung

id Bidan Seruyan Kalah Populer Dengan Dukun Kampung, bidan

Bidan Seruyan Kalah Populer Dengan Dukun Kampung

Ilustrasi, (Istimewa)

Hampir 50 persen desa di Seruyan belum memiliki tenaga bidan.....
Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Bidan di Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah, kalah populer dengan dukun kampung yang berada di pedesaan.

Hal ini terlihat dari minimnya jumlah orang yang melahirkan di fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah.

"Hampir 50 persen desa di Seruyan belum memiliki tenaga bidan. Sehingga warga yang berada di wilayah pedalaman, lebih memanfaatkan dukun-dukun kampung untuk melakukan persalinan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Seruyan Bahrun Abbas di Kuala Pembuang, Jumat.

Selain itu, banyaknya warga memanfaatkan jasa persalinan dari dukun kampung karena disebabkan oleh minimnya sumber daya manusia yang bertugas di lapangan, kemudian sebagian besar bidan pemerintah yang seharusnya bertugas di lapangan sedang melanjutkan pendidikan D-III.

"Dari total 101 desa yang ada di Seruyan, sampai sekarang baru terdapat 12 desa yang sudah menjadi desa siaga. Di samping itu juga, karena keterbatasan dana dan tenaga tidak semua Puskesmas desa melaksanakan kegiatan Posyandu," katanya.

Permasalahan lainnya, jasa bidang kampung yang berlokasi di pedesaan dapat lebih mudah dijangkau daripada fasilitas kesehatan yang disediakan oleh pemerintah yang lebih banyak berada di ibu kota kecamatan.

"Minimnya transportasi mengakibatkan terhambatnya warga untuk mengakses layanan kesehatan dari pemerintah, hal ini terlihat darii minimnya warga masyarakat di kecamatan hulu untuk bisa melakukan persalinan di fasilitas kesehatan yang telah disediakan," katanya.

Sebagai upaya meminimalkan permasalahan tersebut, maka pemerintah setempat terus melakukan sosialisasi kesehatan secara rutin melalui tenaga kesehatan maupun aparatur pemerintah seperti camat dan kepala desa di wilayah setempat.

"Selain itu juga memprogramkan kemitraan bidan dengan dukun kampung, ditambah juga melakukan pembangunan fasilitas kesehatan atau tempat yang layak untuk melahirkan serta melengkapi sarana prasarana yang masih kurang di fasilitas kesehatan yang ada," katanya.





(T.KR-JWM/B/S023/S023)