Moskow (ANTARA News) - Presiden Iran, Hassan Rouhani, menyebut sanksi
baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat pada lebih dari 25
perusahaan dan individu ilegal, dan menambahkan bahwa Teheran akan
menghindari mereka, menurut laporan BBC.
"Tentu saja kita melewati sanksi-sanksi. Kami bangga bahwa kami
melewati sanksi karena sanksi-sanksi itu ilegal," kata Rouhani pada
konferensi pers yang disiarkan oleh televisi pemerintah, seperti dikutip
BBC, lapor RIA Novosti.
Pada Jumat, Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan AS
memberlakukan sanksi baru terhadap perusahaan-perusahaan dan individu
yang diduga melanggar sanksi rezim dan mendukung terorisme.
Departemen Luar Negeri AS telah menargetkan perusahaan mereka yang
mendukung kegiatan nuklir ilegal Iran, yaitu proliferasi senjata
pemusnah massal yang berarti pengiriman mereka, menurut pernyataan yang
diterbitkan di situsnya.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa sanksi baru mengirim
pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat akan bertindak tegas terhadap
upaya untuk menghindari sanksi-sanksi AS dan memperingatkan bahwa mereka
yang tidak akan mematuhi akan menghadapi konsekuensi serius.
Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi pada mereka "yang terlibat
dalam memperluas program proliferasi Iran, mendukung terorisme di
wilayah tersebut, dan membantu Iran menghindari sanksi AS dan
internasional," menurut siaran pers-nya.
"Langkah ini mencerminkan agensi melanjutkan tekad untuk mengambil
tindakan terhadap siapapun, dimanapun, yang melanggar sanksi kami," kata
David S. Cohen, wakil AS untuk terorisme dan intelijen keuangan,
seperti dikutip dalam siaran pers.
Putaran terbaru sanksi datang pada saat Iran dan kelompok mediasi
internasional P5+1 merundingkan perjanjian komprehensif tentang
program nuklir Tehran .
Para pihak gagal menandatangani kesepakatan sebelum batas waktu 20
Juli, yang ditetapkan oleh perjanjian nuklir sementara, yang dikenal
sebagai Rencana Aksi Bersama, berakhir.
Pada November 2013, Iran dan P5+1 membuat kesepakatan, mengangkat
beberapa sanksi dan memungkinkan Teheran untuk melakukan kegiatan nuklir
tertentu dalam pertukaran untuk transparansi yang lebih besar dari
program nuklirnya.
Rouhani menegaskan bahwa sanksi "tidak kompatibel dengan suasana
perundingan" dan memperdalam ketidakpercayaan, menurut AFP.
Selain itu, "beberapa sanksi seperti yang terhadap obat-obatan atau
produk makanan adalah kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Rouhani.
Namun demikian, Teheran bertekad untuk melanjutkan perundingan
sampai perjanjian komprehensif atas isu nuklir Iran tercapai.
"Jika tidak ada tuntutan yang berlebihan dalam masalah ini dan jika
pihak berlawanan menunjukkan kesetiaan ... kita dapat mencapai
kesepakatan akhir," kata Rouhani menyatakan, seperti dikutip BBC.
Saat ini, Iran, Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Tiongkok, Prancis,
dan Jerman telah sampai November 24 untuk menandatangani kesepakatan.
Hal ini diyakini bahwa jumlah uranium yang diperkaya Iran akan mampu
menghasilkan setelah kesepakatan dicapai adalah batu sandungan utama
untuk mengamankan kesepakatan.
Negara-negara Barat bersikeras bahwa Iran ingin memperoleh senjata
nuklir, sementara Teheran mengatakan bahwa program nuklirnya adalah
benar-benar damai dan ditujukan untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan
energi negaranya.
Penerjemah: Askan Krisna
Berita Terkait
Wabup Kotim kecam tindakan asusila terhadap dua anak kandung
Jumat, 19 April 2024 21:14 Wib
Deklarasi dukung salah satu capres dengan kop surat palsu, PBNU kecam mantan ketua PWNU Riau
Jumat, 12 Januari 2024 18:25 Wib
Organisasi pers kecam intimidasi wartawan oleh pengawal Ketua KPK
Sabtu, 11 November 2023 1:35 Wib
Taiwan kecam komentar Elon Musk soal China
Kamis, 14 September 2023 12:08 Wib
Ketua MPR kecam oknum Paspampres aniaya warga Aceh hingga tewas
Senin, 28 Agustus 2023 18:30 Wib
Manchester City kecam penyerangan terhadap bus Liverpool
Minggu, 2 April 2023 20:54 Wib
AJI kecam intimidasi polisi terkait pemberitaan pungli
Sabtu, 26 November 2022 20:41 Wib
Erik ten Hag kecam pemainnya usai diklalahkan Brentford
Sabtu, 20 Agustus 2022 13:25 Wib