Rahasia Sehat Angka Delapan Sepanjang Ramadhan

id Rahasia Angka Delapan Sepanjang Ramadhan, Saidulkarnain Ishak,

Rahasia Sehat Angka Delapan Sepanjang Ramadhan

Saidulkarnain Ishak. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antara Kalteng) – Setiap orang akan menemukan angka delapan bila dua dikali empat, empat dikali dua, dua tambah empat tambah dua, empat ditambah empat. Itu pasti. Semua berjumlah tetap delapan yang sungguh lebih bermakna bagi kesehatan manusia manakala dibiasakan saat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1435 Hijriyah.

Rahasia angka delapan itu lebih ditekankan pada konsumsi air setelah berbuka hingga waktu imsak. Hal ini dinilai penting karena makan dan minum dilarang selama menjalankan ibadah puasa. Pola konsumsi air putih usai berbuka, setelah shalat isya dan tarawih sepanjag bulan suci Ramadhan sangat penting untuk menjaga kesehatan.

Puasa adalah menahan masuknya sesuatu ke dalam rongganya. Puasa batal dengan makan dan minum. Oleh karena itu perlu diatur pola minum air putih secara baik sepanjang bulan Ramadhan agar tetap sehat. Minum air putih secara teratur merupakan salah satu kiat menjaga kesehatan di bulan suci Ramadhan.

Komsumsi air putih delapan gelas sehari perlu dilakukan, termasuk setelah puasa Ramadhan. Idealnya Cara mengatur konsumsi air putih setiap hari sepanjang Ramadhan hendaknya dilakukan dengan pola 2+4+2, yakni dua gelas saat berbuka puasa, empat gelas saat makan malam hingga menjelang tidur dan dua gelas ketika sahur.
   
“AQUA 2+4+2 juga dapat diasosiasikan sebagai sistem tabungan asupan air jelang puasa esok harinya. Dengan pola 2+4+2 jumlah air putih yang masuk dapat diatur secara proporsional. Angka 4 gelas bukan berarti minum 4 gelas secara sekaligus, namun dibagi pada saat sebelum, saat, dan setelah makan malam hingga menjelang tidur,” ujar dokter Pradono Handojo MHA.

Pola ini dinilai sangat penting karena tubuh manusia setiap hari kehilangan dua liter air. Cairan yang hilang itu harus diganti dengan cara minum air putih sebanyak delapan gelas sehari, apalagi di bulan suci Ramadhan tubuh manusia mengalami perubahan pola konsumsi karena dibatasi waktu makan dan minum, kata Dr dokter Saptawati Bardosono, M. Sc.

Ahli gizi yang juga Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) itu mengatakan bahwa tubuh manusia bisa kekurangan asupan air dan nutrisi yang dibutuhkan sehingga rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan manakala diabadaikan pola konsumsi air putih delapan gelas sehari karena cairannya banyak yang hilang tanpa diganti.

Banyak anggapan sulit menerapkan pola hidup sehat selama berpuasa.  Sebetulnya mudah bila diekspresikan dengan pemahaman tepat serta penerapan pola sederhana melalui mengonsumsi air putih delapan gelas setiap hari seperti dikampanyekan perusahaan AQUA, yakni 2+4+2, kata dokter Pradono Handojo, MHA belum lama ini.

Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk ciptaan Allah SWT. Minum air menjadi kebutuhan hidup, tidak terkecuali manusia. Anjuran minum air putih dengan 2+4+2 menjadi rahasia angka delapan sepanjang bulan suci Ramadhan merupakan solusi sehat saat berpuasa seperti yang dilakukan perusahaan air mineral AQUA. 

Air sumber kehidupan

Oleh karena air merupakan sumber kehidupan semua makhluk hidup, maka mata air sejatinya dipelihara seperti dilakukan perusahaan air mineral tersebut. Mata air bisa dicari dan terkadang juga muncul sendiri atau bersumber dari hilir sungai. Pastinya, mata air ada di mana-mana. Hanya yang perlu dilakukan manusia adalah memelihara dan menjaga agar tidak menjadi air mata.

Bisa jadi, mata air menjadi air mata bila manusia lalai menjaganya. Memilihara lingkungan sama halnya memelihara sumber air. Ini penting karena semua makhluk membutuhkan air setiap hari. Air yang dikonsumsi manusia harus standar, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Upaya menjaga sumber air perlu dilakukan agar tidak tercemar.

Kondisi air yang tercemar dalam beberapa dekade terakhir mudah ditemukan. Air sungai menjadi salah satu jalur yang sejatinya dijaga masyarakat agar tidak keruh. Ini penting dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan, dan sekaligus memilihara mata air tetap jernih serta dapat dikonsumsi makhluk yang hidup sekitar sungai.

Mengonsumsi air tercemar berbahaya karena dapat membawa penyakit. Bila air yang diminum tercemar akan menjadi bibit penyakit karena mengandung zat beracun. Sumber air tercemar dapat merugikan manusia bila dikonsumsi. Air memerlukan banyak kandungan O2. Bila kekurangan, maka akan terjadi perubahan warna dan pembusukan.

Hal ini terjadi karena proses penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna sehingga timbul polusi pada air. Permasalahan terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah disembarangan tempat, seperti ke sungai, laut, dan juga got-got kecil rumahan. Tindakan seperti ini tidak baik bagi kesehatan manusia dan bisa menimbulkan penyakit.

Di Jepang pernah terjadi sekitar 60 tahun lalu. Zat merkuri yang dibuang sebuah industri plastik ke laut Minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengonsumsinya menderita cacat atau meninggal dunia. Ini “air mata”. Tragedi seperti ini perlu mendapat perhatian dari anak bangsa agar terhindar dari malapetaka “mata air menjadi air mata”.

Apa yang perlu dilakukan agar mata air tidak menjadi air mata?  Sebetulnya tidak sulit bila sumber air dijaga kelestariannya. Upaya menjaga lingkungan merupakan salah satu tugas manusia yang diciptakan sempurna oleh Yang Maha Kuasa. Langkah memelihara dan menjaga sumber mata air harus dilakukan berdasarkan “perintah” hati nurani.

Sumber air yang dikonsumsi manusia berasal dari alam ciptaan Yang Maha Kuasa. Ini penting dipahami karena penyebab pencemaran lingkungan sebagian besar karena ulah tangan manusia. Pencemaran linkungan dan sumber air sering terjadi di perairan seperti sungai, danau, laut, dan air tanah sebagai salah satu sumber kehidupan.

Air sumber sehat
Makhluk sempurna ciptaan Allah SWT, Tuhan semesta alam memiliki kemampuan mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam ini. Manusia seharusnya menjaga kelestarian alam berdasarkan hati nurani.

Ini penting dilakukan untuk menghindari pencemaran yang membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi seperti semula. Alam kehilangan kemampuan memurnikan air yang tercemar karena sampah plastik, deterjen dan benda yang tidak ramah lingkungan dapat memperparah kondisi pengrusakan sumber mata air.

Upaya seperti yang dilakukan perusahaan air mineral AQUA merupakan salah satu contoh yang sejatinya ditiru masyarakat Indonesia agar mata air sebagai sumber kehidupan yang sehat tetap terpelihara, dan tidak menjadi sumber air mata.  Mata air jernih menjadi segar dan sehat raga bila diminum secara ideal.

DR Saptawati mengatakan, belum ada penelitian soal pengaturan air minum di bulan suci Ramadhan. secara umum dianjurkan tetap minum air putih delapan gelas setiap hari. Jumlah konsumsi air putih ini tidak dapat digantikan dengan jenis minuman lain yang biasanya meningkat selama Ramadhan, misalnya minuman manis, bersoda atau yang mengandung kafein.

Minum air dalam jumlah banyak secara sekaligus dapat menyebabkan pengenceran darah dan menyebabkan kondisi hiponatremia (kadar natrium dalam darah turun dari normal), sehingga tidak baik bagi kesehatan, tulis DR dr Budi Iman Santoso, Sp. OG (K), Prof DR Ir Hardinsyah, MS, DR dr Parlindungan Siregar, Sp.PD-KGH, dan Dr Sudung O. Pardede, Sp.A (K).

Dalam buku “Air Bagi Kesehatan” edisi kedua tahun 2012 tersebut disebutkan, karena itulah sangat penting mengatur pola minum agar kesehatan terjaga. Pola konsumsi air putih delapan gelas sehari penting dilakukan dikonsumsi sejak waktu berbuka puasa hingga sahur. Mengatur pola minum 2+4+2 sepanjang bulan puasa adalah salah satu cara menjaga tubuh tetap sehat.

“Untuk memastikan kecukupan asupan air, lakukan pengecekan warna urin secara rutin dengan metode pemeriksaan urin sendiri (PURI). Ini penting untuk mengetahui status hidrasi selama bulan Ramadhan. Kita dapat membandingkan warna urin dengan warna grafik pada stiker PURI yang akan menunjukkan apakah tubuh sudah terhidrasi dengan baik atau membutuhkan tambahan cairan,” ungkap dr.Pradono.

Dia menyebutkan beberapa langkah pendukung untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik dan terjaga kesehatannya selama berpuasa. Di antaranya, meningkatkan konsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung air, serta mengurangi konsumsi minuman yang meningkatkan pengeluaran air kemih dan mengundang rasa haus seperti teh, kopi dan soda.

“Pola minum air putih 2+4+2 dari AQUA sangat membantu tidak hanya buat saya pribadi yang termasuk awam, tapi juga masyarakat pada umumnya. Tips ini sebagai solusi awal yang mudah dan praktis untuk menjaga kesehatan pribadi serta keluarga selama beribadah puasa,” kata presenter Ferdi Hasan yang hadir sebagai bintang tamu dalam diskusi “Puasa Sehat Bersama AQUA“.

Sosialisasi pola hidrasi sehat selama berpuasa merupakan langkah berkelanjutan Danone AQUA untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya asupan air bagi tubuh manusia guna mewujudkan kesehatan masyarakat Indonesia. Danone AQUA terus melakukan inisiatif untuk memajukan ilmu mengenai hidrasi melalui kegiatan penelitian, diseminasi, dan simposium.

Dengan pola minum air putih yang “dikampanyekan” perusahaan AQUA 2+4+2 akan membuka mata hati masyarakat Indonesia untuk melestarikan alam semesta dan sekaligus menatap hidup sehat dengan pola minum delapan gelar air selama bulan puasa, yang menjadi rahasia angka delapan sepanjang bulan suci Ramadhan.